0 komentar

Basmalah


Gelapnya kesesatan telah berlalu
Fajar-Mu mulai menampakkan pesona
Beluk tanda shubuh berlalu
Kubaca asma-Mu dengan penuh makna

Dengan menyabut indahnya asma-Mu
Aku menulis lembaran baru
Dengan penuh harap rahmat-Mu
Aku mengharu biru

Dengan basmalah
Hilanglah semua resah
Dengan basmalah
Terhapus semua masalah
Dengan basmalah
Tak akan ada kalah

read more

Hindarilah, 5 Hal Sepele Ini Tak Baik untuk Kesehatan

Nurvita Indarini - detikHealth
Kamis, 21/02/2013 19:56 WIB

1. Menggunakan Ponsel Sebelum Tidur

Telepon seluler sudah jadi bagian kehidupan sehari-hari. Kemanapun melangkah ponsel seolah tak pernah lepas dari genggaman. Bahkan hingga menjelang tidur pun terkadang banyak yang enggan jauh-jauh dari ponselnya.
read more
0 komentar

SAHABAT ATAU TEMAN..










Terjebak arus putaran aktu
Mengerdilkan jiwa lelakiku
Tersaing
Bila labirin berhenti
Atau
Menantiku letih ?
Air mata ibuku bagai titik
Hujan yang menaungi sunyi
Kepal tangan bapakku bagai sayatan luka sekujur waktu
read more
0 komentar

berhenti












Jejakku terpahat disini


Buih-buih menjilat pasir
Menggores labirin kenangan
: kelak ku kembali !
 Tias Tatanka.
read more
0 komentar

Langkahku







Mengingat lintasan pun


memerihkan
Luka lama derita
berputar
Terombang-ambing
Larut
Berjuang untuk menang
Hingga desah terakhir
atau
Berhenti disini
menjadi
Tanpa arti...
read more
0 komentar

Sastra baru



PENANTIANKU

Terlalu lama aku merindu…
Untuk kedatangan kasih yang ku tunggu …
Yang tak kunjung dating kepelukanku…
Walau hanya sekejap mataku…

Tak pernah sedikitpun
Kalbu ini kan berpaling darimu…
Meski lara hati ini…
Merintih memanggil namamu…
Satu yang perlu kau tahu…
Mutiara ini hanya untukmu…

read more
0 komentar

Sastra

..............TANPA JUDUL..............
beri judul sendiri-sendiri aja yaaa...


aku lari ke hutan...
kemudian teriakku...
aku lari ke pantai...
kemudian menyanyiku...

sepi...
sepi dan sendiri aku benci...
aku ingin bingar...
aku mau di pasar...
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat...
seperti berjelaga jka... ku sendiri...

read more
0 komentar

Renungan Kecil



Suatu malam lihatlah wajah-wajah polos yang telah tertidur pulas dengan tanpa beban di sekelilingmu. Dimana engkau dapati wajah sosok ayah, ibu, adik, kakak, kakek, nenek, teman-teman serta sahabatmu. Pandangi mereka, Renungkanlah, jika esok pagi mereka tak data bangun lagi…. . Renungkanlah pahit manisnya kebersamaan kalian saat masih bisa bersama-sama, kalian merasakan suka cita yang mungkan tak kan pernah bias kalian lupakan, mungkin karena terlalu manis atau terlalu melekat di hati kalian. Bayangkan bila salah satu dari mereka yang telah tertidur tadi tak dapat kembali, betapa kita akan merasa kehilangan dan penuh penyesalan karena mungkin telah sering bertengkar atau berbeda pendapat..
read more
0 komentar

SEJARAH INDONESIA




Sejarah Perjuangan Bangsa.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUb9xt3lr0Hx_kmd5cqQs8UjSFqU69UZBAVtXoAJPSP5CXgQA-44n9g2k5abPSxRUbE7-cKj3aFsMsLVhtDGPL5fXzK5agZv2rSWqL-8YYQd6KVWt1VhsJQfcAwwOU1Vx-_Myfy2WUF_d7/s400/foto+perjuangan+indonesia11.jpg
Perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan dilanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan era mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan zamannya.
 Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan yang senantiasa tumbuh dan berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya NKRI.
 
 Era Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan.

Dimulai dari tahun 1942 sampai dengan tahun 1949, dimana pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang me!alui Perjanjian Kalijati. Selama penjajahan Jepang pemuda -pemudi Indonesia dilatih dalam olah kemiliteran dengan tujuan untuk membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pelatihan tersebut melalui Seinendan, Heiho, Peta dan lain-lain, sehingga pemuda Indonesia sudah memiliki bekal kemiliteran. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu disebabkan dibom atomnya kota Hirosima dan Nagasaki. Kekalahan Jepang kepada Sekutu dan kekosongan kekuasaan yang terjadi di Indonesia digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pemuda Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Dengan semangat juang yang tidak kenal menyerah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta keikhlasan berkorban telah terpatri dalam jiwa para pemuda dan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaannya, yang kemudian diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta. Setelah merdeka bangsa Indonesia harus menghadapi Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia dengan melancarkan aksi militernya pada tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Pertama) dan tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Kedua), dan pemberontakan PKI Madiun yang didalangi oleh Muso dan Amir Syarifuddin pada tahun 1948. Era merebut dan mempertahankan kemerdekaan mengandung nilai juang yang paling kaya dan lengkap sebagai titik kulminasinya adalah pada perang Kemerdekaan 17 Agustus 1945



Era Mengisi Kemerdekaan.
Pada awal mengisi kemerdekaan timbul berbagai masalah antara lain timbul pergantian kabinet sebanyak 27 kali dan terjadinya berbagai pemberontakan-pemberontakan’i seperti : DIITII, APRA, RMS, Andi Azis, Kahar Muzakar, PRRI/Permesta, dan lain-lain serta terjadinya berbagai penyimpangan dalam penyelenggaraan negara sehingga timbul Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali pada UUD 1945, penyimpangan y’ang sangat mendasar adalah mengubah pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila menjadi ideologi Komunis, yaitu dengan meletusnya peristiwa G30S/PKI. Peristiwa ini dapat segera ditumpas berkat perjuangan TNI pada waktu itu bersama-sama rakyat, maka lahir Orde Baru yaitu kembali kepada tatanan kehidupan yang baru dengan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara mumi dan konsekuen. Selama Orde Baru pembangunan berjalan lancar, tingkat kehidupan rakyat perkapita naik, namun penyelenggaraan negara dan rakyat bermental kurang baik sehingga timbul korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) mengakibatkan krisis keuangan, krisis ekonomi dan krisis moneter serta akhimya terjadi krisis kepercayaan yang ditandai dengan turunnya Kepemimpinan Nasional, kondisi tersebut yang menjadi sumber pemicu terjadinya gejolak sosial. Kondisi demikian ditanggapi oleh mahasiswa dengan aksi-aksi dan tuntutan “Reformasi”, yang pada hakekatnya reformasi adalah perubahan yang teratur, terencana, terarah dan tidak merubah/menumbangkan suatu yang sifatnya mendasar Nilai yang terkandung pada era mengisi kemerdekaan adalah semangat dan tekad untuk mencerdaskan bangsa, mengentaskan kemiskinan dan memerangi keterbelakangan, kemandirian, penguasaan IPTEK serta daya saing yang tinggi berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 sehingga siap menghadapi abad ke-21 dalam era globalisasi.
Dari uraian tersebut diatas bahwa sejarah perjuangan bangsa memiliki peranan dalam memberikan kontribusi niJai-niiai kejuangan bangsa dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan untuk tetap utuh dan tegaknya NKRI yaitu SATU INDONESIA SATU.

Pada zaman modern adanya negara lazimnya dibenarkan oJeh anggapan-anggapan atau pandangan kemanusiaan. Demikian pula halnya menurut bangsa Indonesia, sebagaimana dirumuskan di dalam Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945, adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan, yang bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan harus dihapuskan. Apabila “dalil” inj kita analisis secara teoritis, maka hidup berkelompok “baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi sesama manusia (penjajahan) harus berperikemanusiaan dan harus berperikeadilan. Inilah teori pembenaran paling mendasar dari pada bangsa Indonesia tentang bernegara. Hal yang kedua yang memerlukan suatu analisa ialah bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, mengapa dalam penerapannya sering timbul pelbagai ragam konsep bernegara yang kadang-kadang dapat saling bertentangan. Perbedaan konsep tentang negara yang dilandasi oleh pemikiran ideologis adalah penyebab utamanya, sehingga perlu kita pahami filosofi ketatanegaraan tentang makna kebebasan atau kemerdekaan suatu bangsa dalam kaitannya dengan ideologinya. Namun di dalam penerapannya pada zaman modern, teori yang universal ini didalam kenyataannya tidak diikuti orang. Kita mengenal banyak bangsa yang menuntut wilayah yang sama, demikian pula halnya banyak pemerintahan yang menuntut bangsa yang sama. Orang kemudian beranggapan bahwa pengakuan dari bangsa lain, memerlukan mekanisme yang memungkinkan hal tersebut adalah lazim disebut proklamasi kemerdekaan suatu negara.
Perkembangan pemikiran seperti ini mempengaruhi pula perdebatan di dalam PPKI, baik didalam membahas wilayah negara maupun di dalam merumuskan Pembukaan UUD 1945 yang sebenarnya direncanakan sebagai naskah Proklamasi. Oleh karena itu merupakan suatu kenyataan pula bahwa tidak satupun warga negara Indonesia yang tidak menganggap bahwa terjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah pada waktu Proklamasi 17 Agustus 1945, sekalipun ada pihak-pihak terutama luar negeri yang beranggapan berbeda dengan dalih teori yang universal.
read more